Rabu, 05 November 2014

Pentingnya Disiplin

Dispilin. Apa itu disiplin? Disiplin bukan berarti kekeransan. Melainkan ketegasan dalam sesuatu. Misalnya, disiplin waktu. Jika kita disiplin waktu, kita pasti akan memikikan yang namanya mengatur waktu tesebut sesuai dengan apa yang akan kita lakukan. Lalu contoh lainnya adalah disiplin dalam prilaku. Bagaimana cara disiplin prilaku? salah satu contohnya adalah tidak banyak melakukan hal hal yang kurang bermanfaaat. Misalnya terlalu banyak bercanda, ngobrol hal-hal yang gak penting, terlalu banyak main game ataupun media sosial

Minggu, 02 November 2014

JOIN TRIP 1



Mungkin belum pernah terpikirkan oleh anak tk. Ya, kali ini sy akan bercerita mengenai oengalaman SMP kelas 1. Lebih tepatnya kelas 1 MTs.
Saat itu saya masih berumur 12 thn. Tetapi keinginan saya untuk mencoba hal yang baru sangatlah besar. Jadi, saya memutuskan untuk pergi ke Mall BIP (Bandung Indah Plaza) tanpa ada orang tua. Saya banyak merencanakan tentang perginya saya ke BIP. Awalnya saya hanya ingin pergi ber-3. Tetapi karena teman saya yang satuya menajak yang lain, maka kami ber-6 berangkat ke BIP.
Saya, Fadhli, Dimas, Fauzan, Agung, dan Taufik. Ya, kami ber 6 melangkahkan kaki kami keluar dari rumah Agung. Karena letak rumah Agung yang sedikit jauh dari jalan raya, kami terpaksa jalan dari rumah Agung sampai ke jalan raya. Dijalan, sambil bercerita dengan teman yang lain, kami mampir dulu ke warung untuk membeli beberapa cemilan. Saya sih, jujur ya. Saya tidak mau membeli jajanan karena saya juga ingin menghemat uang saya.
Sesampainya di jalan raya, Kami langsung mencari angkot yang berwarna pink. Setelah datang angkot pink, kami pun masuk. Angkotpun berangkat. Kami di dalam angkot asyik-asyikan tertawa sambil bermain hp. Dan saat itu, saya hapir menjadi target pencurian oleh orang luar angkot. Dikarenakan posisi saya yang dekat dengan kaca. So, saya langsung lepas headset saya karena sebelumnya sudah di peringatkan oleh Dimas.
          Perjalanan pun berlanjut. Kami sampai di perempatan Dago. Kami langsung mencari angkot dengan jurusan Dago Kalapa. Tak lama kemudian, datang lah angkot dago kalapa itu. Setelah itu, barulah kami sampai di BIP. Kira-kira jumlah ongkos pergi kami dari rumah agung hingga ke BIP berkisar 5rb. 2 kali naik Angkot.
Kami tiba di BIP sekitar jam 8 pagi. Itu pun BIP baru saja buka. Kami langsung mencari toko untuk memotret kami. Biasanya sih kami menyebutnya photo box. Awalnya saya bilang ke Pak Satpam “ Pak, kalo universal studio dmn ya?” Padahal yang sebenarnya Dream Stdudio. Bukan Universal Studio. Kami pun langsung beranjak ke lantai paling atas. Di tengah jalan, sembari mencari Dream Studio, kami sedikit memotret aksi kami saat naik eskalator. Aneh kan ya? Cowok alay. Sesampainya di lantai paling atas, kami mencari ke sudut-sudut lantai 3, Dan akhirnya kami menemukan Dream Studio, tapi belum buka. Yasudah, saya dan teman-teman yang lain mencari tempat duduk-duduk. Kami pun dapat, dan saya langsung membuka Laptop. Kenapa saya membawa laptop? Karena waktu itu, menurut saya latop itu adalah sahabat saya. Karena Keasyikan main laptop, sampai lupa kalau Dream Studio sudah dibuka dan sudah ada yang antri. Saya lekas menutup laptop dan ikut mengantri. Pada akhirnya, kami pun dapat memasuki Dream Studio. Kami disuruh oleh petugasnya untuk memasuki ruang ganti terlebih dahulu. Saat itulah kejadian konyol beraksi.
Luas tempat ganti bajunya itu hanya seperti luas toilet yang ada di rumah-rumah.  Kami ber-6 langsung masuk kedalam kamar ganti tersebut. Kami masuk dengan tergesa-gesa. Sesampainya kami ber 6 di dalam, Taufik melancarkan aksinya. Sambil menata-nata rambut, Taufik mencari sesuatu yang dapat membuat rambutnya lebih keren. Taufik langsung mengambil tempat minum dari tasku dan langsung menuangkan sedikit air dari botol tersebut ke tangan Taufik. Setelah itu, baru Taufik menata rambutnya. Teman-teman yang lain, selain saya, langsung memperebutkan botol minum saya. Seperti ikan teri yang mendapatkan 1 butir pakan ikan. Tanpa sengaja, botol yang dituangkan oleh Fadhli, tersenggol oleh Dimas dan akhirnya TUMPAH SEMUA. Kami pun langsung lekas kabur dari ruang ganti itu, dan langsung menuju ke tempat pemotretan. JEPRATT!! JEPREET!! Selesai difoto, kami langsung keluar dari Dream Studio. Petugasnya berkata, fotonya akan diperoses nanti, Jadi tunggu dulu. Yasudah. Saya jawab saja begitu. Sambil menunggu, Saya dan teman-teman yang lainnya pergi mencari hiburan. Lalu kami menemukan bioskop 4D. Kami pun masuk ke dalam. Harga tiketnya 25rb. Taufik gak mau masuk. Kami semua pun masuk kecuali Taufik. Taufik katanya males nonton. Sesaat kami sudah duduk di dalam ruangan 4D. Taufik tiba-tiba muncul. Lalu Fauzan bertanya “ Pik, kenapa kamu masuk, bukannya kamu gak mau nonton?” “Disuruh masuk sama petugasnya” Jawab Taufik lempeng. Kami pun menonton Film Rumah hantu 1. Ditengah film, Karena menurut Agung Filmnya kurang rame, Agung langsung melancarkan aksinya. Ia langsung mulai berteriak berkata kasar agar suasananya tidak terlalu sepi. Kami pun berteriak berkata kasar setiap ada hantu yang lewat. Kadang-kadang juga, kursi yang kami tumpangi bergoyang-goyang agar menambah efek seramnya. Kami pun selesai dari ruangan 4D dengan suara yang sudah tidak karuan. Petugasnya hanya tersenyum dan sedikit tertawa. Mungkin para petugas melihat dari cctv ruangan 4D. Setelah beres dari Bioskop 4D, kami pun kembali ke Dream Studio untuk mengambil foto-foto. Kami memilih foto-foto yang tadi mereka ambil untuk kita. Akhirnya kami pun dapat, dan membayarnya masing-masing.
Hari mulai menjelang siang. Perut kami sudah mulai berbunyi. Waktunya kami untuk membeli makanan. Dari banyak toko makanan yang ada disana, saya memilih memakan mix bowl, dan mentraktir teman saya, Fadhli. Fadhli tidak suka makan sayur, jadi, dia memesan burger yang isinya hanya ada daging dan keju. Saat saya memesan mix boul, itu sudah sepaket dengan minuman root beer dan 1 buah dada ayam. Teman-temanku kebanyakan tidak membeli makanan dikarenakan uangnya habis. Jadi saya menyisih kan ayamku itu untuk teman-temanku. Saat kami bersama di meja makan, Agung pun, beraksi kembali
Saya mencicipi root beer. Dan rasanya gak enak. Jujur saja, rasanya seperti balsem. Agung pun mencoba root beer tersebut dan menyukainya. Dia habiskan root beer tersebut. Sebelum habis, salah satu dari teman saya mencampurkan root beer tersebut dengan sambal. Tanpa sepengetahuan Agung, Agung langsung saja meminumnya. “glek” Agung merasakan hal yang aneh pada tenggorokannya. Agung pun mengembalikan gelas root beer ke tempat semula.
“ Naha rasanya asa aneh?” tanya Agung.
“ Minum lagi coba” Jawab Fauzan.
 “(Glek glek) WHAAA!1 PEDAAASSS!!!” Kata agung sembari memegang tenggorokannya
“Whahahahaha” Tawa kami ber5
Dan begitulah kira-kira cerita petualangan kami. Walau kami masih kelas 7 pada hari itu, tetapi kami dapat mengontrol diri kami. Walau kami jahil dan usil, tetapi kami juga tetap berteman.